Senin, 06 Januari 2014

Ciri-ciri dan fungsi Golongan senyawa

Alkaloid
Ciri-ciri :
Alkaloid adalah golongan senyawa yang bersifat basa, mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan berbentuk siklik. Alkaloid sebagian besar berbentuk kristal padat dan sebagian kecil berupa cairan (misalnya nikotin) pada suhu kamar, memutar bidang polarisasi dan terasa pahit dan biasanya tanpa warna (Harborne, 1987).
Fungsinya :
1.      Dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
2.      sejumlah alkaloid alami dan turunannya telah dikembangkan sebagai obat untuk mengobati berbagai macam penyakit, reserfpin dan taxol
3.      Struktur alkaloid beraneka ragam, dari yang sederhana sampai rumit, dari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik.Satu contoh yang sederhana adalah nikotina. Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru, kanker mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.
 Flavonoid
 Cirri-ciri :
Flavonoid mengandung system aromatik yang terkonjugasi dan arena itu dapat menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spectrum UV. Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai glikosida dan aglikon flavonoid. Flavonoid biasanya terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh.(Harborne, 1987)..
Fungsinya :
1.      Flavonoid mampu bertindak sebagai antioksidan dan berfungsi menetralisir radikal bebas dan dengan demikian meminimalkan efek kerusakan pada sel dan jaringan tubuh
2.      Flavonoid sebagai antioksidan membantu menetralisir dan menstabilkan radikal bebas sehingga tidak lagi merusak sel-sel dan jaringan sehat.
3.      Flavonoid juga membantu mencegah aterosklerosis atau penyakit yang ditandai dengan pengendapan lemak dalam dinding arteri.
4.      Flavonoid juga dikenal memiliki efek anti-inflamasi, sifat anti-alergi, dan anti-virus.
5.      Flavonoid mampu menekan penggumpalan trombosit yang berhubungan dengan penyakit seperti aterosklerosis dan pembentukan trombosit akut thrombus
6.      Flavonoid diyakini pula mampu meningkatkan respon kekebalan alami tubuh untuk melawan penyebab alergi dan juga karsinogen.
Terpenoid
Ciri-ciri :
Terpenoid adalah suatu senyawa yang berasal dari molekul isopren CH2=C(CH3)-CH=CH2 dan kerangka karbonnya yang  dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5 ini. Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa yaitu monoterpen dan seskuiterpen yang mudah menguap, diterpen yang sukar menguap dan yang tidak menguap, triterpenoid dan sterol, serta karotenoid
Fungsinya :
1.      Aroma dan rasa hop , sangat dibutuhkan dalam beberapa bir, berasal dari terpene. Dari terpene di hop myrcene , b-pinene , b-caryophyllene , dan sebuah humulene- ditemukan dalam jumlah terbesar.
2.      tidak dapat membentuk sabun.

Tanin
Ciri-ciri :
Tanin umum terdapat dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus di dalam jaringan. Tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut dalam air.
Fungsinya :
1.      Tanin adalah polifenol tanaman yang berfungsi mengikat dan mengendapkan protein.
2.      mampu mengubah kulit  hewan  yang  mentah  menjadi  kulit  siap  pakai  karena kemampuanya menyambung silang protein.
 Glikosida
Ciri-ciri :
Glikosida merupakan suatu senyawa terdiri dari bagian gula (glikon) dan senyawa lain (aglikon atau genin). Mudah larut dalam air, yang bersifat netral, Dalam keadaan murni; berbentuk kristal tak berwarna, pahit
Larut dalam alkali encer, Mudah terurai dalam keadaan lembab, dan lingkungan asam
 
Fungsinya :
Bahan obat 

a. Obat jantung
• Digitalis (Digitalis folium)
• Strophantus (semen)
• Convalaria, dll
b. Pencahar 
• Senna 
• Aloe
• Cascara sagrada

 Saponin
Ciri-ciri :
 Saponin merupakan glikosida triterpen yang sifatnya menyerupai sabun, merupakan senyawa aktif permukaan dan dapat menimbulkan busa jika dikocok dengan air dan pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan hemolisis pada sel darah merah.
Fungsinya :
1.      Kegemukan, Sebagai alternative DIET.
Menurut studi "efek metabolisme lipid Korea ekstrak ginseng merah pada tikus diberi diet tinggi lemak
      2. Kanker usus besar
Dalam sebuah studi tentang "Pengaruh saponin kedelai pada pertumbuhan sel kanker usus besar manusia."
      3. Kanker
Menurut studi "Saponin sebagai anticarcinogens"

4. Antioksidan
Menurut studi "efek pelindung saponin kedelai dan antioksidan utama terhadap aflatoksin B1-induced mutagenesitas dan pembentukan DNA-aduk."
      5. Kanker Prostat
1 g / mL.mDalam sebuah studi tentang "Pengaruh Antiproliferasi dan Mekanisme Apoptosis Kanker Prostat your PC-3
      6. Sel hepatoma
Menurut "preparatif kromatografi flavonoid dan saponin di Gynostemma pentaphyllum dan efek antiproliferasi terhadap sel hepatoma
      7. Aktivitas antijamur
Dalam sebuah studi tentang "Dua antijamur triterpenoid saponin aktif dari biji tanaman Lathyrus."
      8. Properti anti-inflamasi
Menurut studi "Saponin Triterpenoid Anti-inflamasi dari Bark Stem dari Kalopanax Pictus"
      9. Sel adenokarsinoma lambung.
Dalam sebuah studi tentang "saponin Astragalus memodulasi invasi sel dan angiogenesis pada sel adenokarsinoma lambung manusia
      10. Diabetes tipe II
Menurut studi "asam Platyconic, sebuah saponin dari Platycodi radix, meningkatkan homeostasis glukosa dengan meningkatkan sensitivitas insulin in vitro dan in vivo"
      11. Respon imun
Dalam sebuah studi tentang "Peningkatan respon imun humoral terhadap penyakit Newcastle tidak aktif dan vaksin flu burung dengan pemberian oral ginseng saponin batang-dan-daun pada ayam
      12. Testosteron 5α-reduktase
Menurut studi "kegiatan hambat Flos Puerariae terhadap testosteron 5α-reduktase dan kegiatan promosi pertumbuhan rambut.
Sumber : 
1. Harborne, J. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. (K. Padmawinata, & I. Soediro, Trans.) Bandung: ITB.
2.  Mun'im, A., & Hanani, E. (2011). Fitoterapi Dasar. Jakarta: DIAN RAKYAT.
3.  Departemen Kesehatan RI. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta.
4.  Departemen Kesehatan RI. (1989). Materia Medika Indonesia jilid 5. Jakarta.
5.  Departemen Kesehatan RI. (1989). Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta.
6.  Departemen Kesehatan RI. (1995). Materia Medika Indonesia jilid 6. Jakarta.
7.  Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta.



Tidak ada komentar: